Kondisi Perekonomian Indonesia 2018 Menurut Menteri keuangan ,Sri Mulyani
SRI MULYANI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari ini menggelar dialog perkembangan makro fiskal 2017 dan langkah-langkah kebijakan makro fiskal 2018 bersama kalangan pengusaha dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Dalam pemaparan sekitar 2 jam tersebut, Menkeu meminta para pengusaha optimis dalam menghadapi tantangan, baik itu dari ekonomi global mapun domestik tahun ini. Berikut pandangan Sri Mulyani mengenai kondisi ekonomi Indonesia dan dunia tahun ini seperti dikutip WAKTU.POLITIK, Senin.
World Economic Organization (WEO) memproyeksikan, ekonomi negara-negara berkembang tahun ini bisa tumbuh lebih baik di kisaran 4,9%. Meski demikian, ekonomi di negara-negara maju diperkirakan hanya mampu tumbuh 2%. Namun, lembaga tersebut memproyeksikan ekonomi dunia bisa tumbuh 3,7% tahun ini.
Perbaikan harga komoditas dan peningkatan harga minyak dunia pun diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sejumlah negara-negara yang selama ini mengandalkan komoditas untuk tumbuh, tak terkecuali bagi Indonesia.
Menkeu menilai risiko yang perlu diwaspadai tahun ini adalah normalisasi kebijakan moneter negara maju, yang berpotensi menarik modal dari negara berkembang, moderasi ekonomi China, dan isu geopoltik yang terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Korea Utara.
Kondisi makro ekonomi domestik lebih baik
Realisasi pertumbuhan ekonomi tahun ini, diperkirakan meleset dari target atau hanya tumbuh 5,05% dari target yang ditetapkan sebesar 5,2%. Namun, perbaikan sejumlah indikator makro ekonomi tahun ini bisa membawa optimisme lebih bagi para pelaku usaha untuk mengarungi 2018.
Pada tahun ini, pemerintah memperkirakan konsumsi masyarakat tumbuh lebih baik, seiring dengan inflasiyang cukup rendah, aktivitas pilkada dan persiapan pemilu, serta perubahan pola belanja masyarakat ke belanja aktivitas rekreasi.
Selain itu, hal ini ditambah dengan hadirnya perhelatan Asian Games dan Annual Meeting IMF - World Bank. Dengan rangkaian acara tersebut, maka Menkeu memperkirakan konsumsi masyarakat pada tahun ini bisa tumbuh di atas 5%.
Dari sisi investasi, pemerintah memperkirakan masih bisa tumbuh stabil di angka 5%. Optimisme tersebut sejalan dengan pembangunan program infrastruktur, dan perbaikan iklim usaha yang akan dituangkan pemerintah dalam rangkaian paket-paket kebijakan.
Sementara dari kinerja ekspor dan impor tahun ini, diperkirakan bisa terus berlanjut. Menkeu mengatakan, proyeksi ini sejalan dengan membaiknya perekonomian negara mitra dagang utama, didukung perbaikan kapasitas produksi dan sistem logistik nasional.
“Ini yang jadi fokus pemerintah. Investment dan ekspor kami harapkan momentum kuat ini akan terjaga. Fokus pemerintah bagaimana menjaga momentum perbaikan ekspor dan investment tetap terjaga di 2018,” jelasnya.
Post a Comment