Direstui Presiden Jokowi, Koopssusgab TNI Bergerak Cepat Menelusuri Area Yang Di Duga Sindikat Teror Direstui Presiden Jokowi, Koopssusgab TNI Bergerak Cepat Menelusuri Area Yang Di Duga Sindikat Teror - WAKTU POLITIK

Direstui Presiden Jokowi, Koopssusgab TNI Bergerak Cepat Menelusuri Area Yang Di Duga Sindikat Teror

Direstui Presiden Jokowi, Koopssusgab TNI Bergerak Cepat Menelusuri  Area Yang Di Duga Sindikat Teror

   Negara - Presiden Joko Widodo memberikan restu kepada Komandan Operasi
   Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI untuk memberantas teroris yang 
   sedang marak   melakukan aksi terornya.

   Ini sudah di resmikan oleh Bapak presiden dan di resmikan kembali oleh pang
   lima TNI ujar kepala staf kepresidenan Moeldoko di komplek istana Negara , 
   jakarta .

   Menurut Moeldoko, Koopssusgab , saat ini sudah mulai bergerak dimana loka-
   si yang di huni oleh para teror dam dalam operasi khusus tersebut terdiri dari
   pasukan elit TNI terbaik di Indonesia yaitu Angkatan darat, Angkatan laut, 
   dan Angkatan Udara.

   Mereka setiap saat bisa di gerakan ke penjuru , kemanapun dalam tempo 
   yang secepat mungkin untuk menyelesaikan tugas yang di komunikakan antar
   Kapolri dan panglima TNI ujae Moeldoko.

   Mantan Panglima TNI itu menilai, aktifnya Koopssusgab dalam memberantas 
   teroris  tidak perlu adanya payung hukum ataupun menunggu di terbitkannya
   keputusan presiden (keppres)
  
   Enggak perlu payung hukum sekarang pasukan juga sudah di siapkan ,koor-
   dinasi di bawan pimpinan Panglima TNI , jadi itu inisiasi penuh dari panglima
   TNI, dan sekarang perannya adalah tetap membantu kepolisian, jaid jika uu
   (terorisme) sudah turun, kita akan sesuaikan, tuturMoeldoko.

   Dengan telah diterjunkannya Koopssusgab, moeldoko mengimbau kepada 
   masyarakat untuk tidak khawatir yang berlebihan dengan aksi terorisme dan 
   menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan.
   
   Jadi percayakan saja kepada aparat keamanan yang sedang bertugas , tidak
   usah khawatir , jika ada peristiwa seperti di riau kemarin jangan di respon 
   berlebihan 


No comments

Powered by Blogger.